Adsens

Minggu, 01 Januari 2017

Makalah Tentang Reproduksi Bakteri

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup yang dapat berkembang biakdengan mudah. Hal ini dapat tercermin dari keberadaannya di semua lingkungan dalam jumlah yang sangat banyak. Bakteri dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. Proses pembelahan diri pada bakteri terjadi secara biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik).
Bakteri  merupakan organisme mikroskopis yang sering kita temui dalam kehidupan sehari hari. Di dalam tubuh kita terdapt ribuan bahkan bisa sampai jutaan bakteri. Di dalam 1 liter susu terdapat 100 juta bakteri. Bisa dibayangkan bagaimana cepatnya pertumbuhan dari bakteri.Perkembangbiakan dengan cara membelah merupakan perkembangbiakan bersifat aseksual. Hal ini disebabkan tidak terjadi pertukaran gen antara satu individu dan individu lain dalam menghasilkan sel anak.

B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara bakteri berreproduksi?
2.      Apa saja macam-macam reprosuksi yang dilakukan bakteri?

C.      Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi tugas Biologii, juga agar pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana terjadinya reproduksi pada sel bakteri.





BAB II
PEMBAHASAN

Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan dua cara yakni reproduksi secara aseksual dan reproduksi secara seksual. Reproduksi bakteri secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu, reproduksi dengan transformasi, reproduksi dengan transduksi, dan reproduksi dengan konjugasi. Berikut uraian lengkap mengenai macam-macam reproduksi bakteri.
A.        Reproduksi aseksual              
Yang termasuk di dalam reproduksi secara aseksual ini adalah pembelahan, pembentukan tunas/ cabang, dan pembentukan filamen.
a.         Pembelahan
Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya.
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri. Perhatikan gambar skematik pembelahan biner sel bakteri dibawah!
Skema pembelahan biner pada Streptococcusfaecalis
b.        Pembentukan tunas atau cabang
Bakteri  membentuk tunas yang akan melepaskan diri dan membentuk bakteri baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Dapat dijumpai pada bakteri familyStreptomycetaceae.
c.         Pembentukan Filamen
Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang sebagai filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filament, kemudian filament terputus-putus menjadi beberapa bagian. Tiap bagian membentuk bakteri baru. Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, misalnya bila bakteri Haemophilus influenzadibiakan pada pembenihan yang basah.

B.       Reproduksi seksual        
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara meiosis dan fertilisasi mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari individu-individu yang berbeda.
Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi.
a.             Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi sel-sel penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang) alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik – perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal dari dua sel yang berbeda.


b.           Transduksi
Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.
Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis. Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi menggantikan genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena gen-gen bakteri ditransfer secara acak.
c.            Konjugasi dan Plasmid   
Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan “pasangannya” menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat yang disebutpili seks untuk menempel pada resipien (penerima) DNA dan disebut sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk transfer DNA.
Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid-plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan reversibel ke dalam kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus litik, dan sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik. Plasmid hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup dan reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gen gen dari plasmid ini dapat memberikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di lingkungan yang banyak tekanan.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Secara harafiah, reproduksi berarti ‘perkembangbiakan bakteri’. Bakteri dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. Perkembangbiakan bakteri dilakukan  dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan pembelahan biner, sedangkan pembiakan secara seksual yang dilakukan bakteri tidak merupakan pembiakan yang sebernarnya, seperti yang terjadi pada makhuk hidup eukariot. Hal ini karena pada bakteri tidak terjadi penyatuan sel kelamin. Perkembangbiakan paraseksual yang dapat terjadi pada bakteri yaitu dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi.

B.       Saran
Untuk lebih memperkaya pengetahuan, ada baiknya diperbanyak referensi mengenai reproduksi bakteri ini/
















DAFTAR PUSTAKA

http://www.codingwear.com/blog/bacaan-309-Perkembangbiakan-Bakteri.html
http://toriq29.wordpress.com/tag/reproduksi-seksual-bakteri/
http://wrghar.blogspot.com/2009/09/reproduksi-bakteri.html
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/macam-macam-reproduksi-bakteri/                       
http://maksumprocedure.blogspot.com/2012/03/reproduksi-dan-fase-perkembangbiakan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar