BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat
dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru,
pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi
terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak
didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki
tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan
energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi
memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu
alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski
dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa
energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak
diperhitungkan.
Fakta-Fakta
tentang bencana yang disebabkan karena radiasi nuklir mulai dari yang
terdahsyat yang terjadi di Chernobyl, Ukraina serta yang terjadi di Fukushima,
Jepang baru baru ini menunjukkan bahwa pemanfaatan energy nuklir perlu sebuah
tinjauan ulang. Serta Memerlukan sebuah mitigasi bencana dalam penanganan bencana tersebut.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah ketenaganukliran itu?
2.
Bagaimanakah pemanfaatan
energy nuklir untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)?
3.
Bagaimanakah mitigasi bencana
jika terjadi kebocoran dalam PLTN?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk,
1.
Mengetahui definisi dan
manfaat dari ketenaganukliran.
2.
Mengetahui pemanfaatan dari
energy nuklir untuk pembangkit listrik.
3.
Memberikan informasi kepada
pembaca tentang mitigasi bencana jika terjadi bencana kebocoran nuklir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketenaganukliran
Nuklir adalah zat yang bisa
melepaskan oksigen dari udara
atau zat yang dapat memecah partikel benda lain nya. Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
atau zat yang dapat memecah partikel benda lain nya. Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan dengan
pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir
serta pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan tenaga dalam bentuk apapun yang
dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari
sumber radiasi gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena
energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
B. Fisi
Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui
dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan
penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Sebuah inti berat yang
ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang
lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut
pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang
ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
Reaksi fisi uranium seperti di
atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron
ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi
fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat
membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi
yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir
yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk
reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan
dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.
Dibandingkan dibentuk dalam
bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat
dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang
terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa
dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat
diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya
untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.
C. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor
nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan
energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN).
Salah satu bentuk reaktor
nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR)
yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor
nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar.
Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat
penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan
dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik,
sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin
yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air di
dalam reaktor (yang berada pada suhu 300oC) tidak mendidih (air
mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam
tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor
air bertekanan
D. Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
1. Dampak Positif
Pertimbangan pemanfaatan
energi nuklir sebagai pembangkit listrik (PLTN) adalah penghematan penggunaan
sumberdaya nasional, mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, batubara
dan gas bumi, mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, serta
meningkatkan ketahanan dan kemandirian pasokan energi untuk mendukung
pembangunan nasional jangka panjang.
Pembangkit listrik berbasis nuklir dianggap lebih
ramah lingkungan daripada pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak.Emisi
karbon dioksida pembangkit energi nuklir lebih rendah daripada batu bara,
minyak bumi,gas alam,bahkan hidroenergi dan pembangkit energi surya.Ketiga,
alasan ekonomis.Harga listrik yang dihasilkan nantinya akan lebih murah karena
biaya produksi bisa ditekan. Sebagai perbandingan, 1 kg uranium sebagai bahan baku nuklir,setara dengan
1.000 – 3.000 ton batu bara.
2. Dampak
Negatif
Meskipun Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir banyak manfaatnya, akan tetapi jika suatu saat terjadi kebocoran
reactor nuklir akan berakibat fatal. Seperti yang terjadi di Chernobyl,
Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500 meter ke
udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain memicu
evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih
dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan
kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah tersebut
dibiarkan tanpa berpenghuni.
Sekitar 60% anak ukrania
mengalami kanker gondok, 10% anak menalami gangguan mental, banyak anak
mengalami kelainan genetik. Sebagia besar anak Ukrania diduga telah mengalami
kelainan pertahanan tubuh setelah terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa
hewan mengalami kerlainan genetik.
Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan
kasus kanker kelenjar gondok sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang
hidup di wilayah di sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah menghubungkan
semua penyakit kanker kelenjar gondok ini dengan kecelakaan nuklir Chernobyl.
Baru- baru ini Gempa bumi yang disusul adanya tsunami yang
melanda Jepang pada Jumat (12/3) kemarin menimbulkan potensi bahaya baru.
Hal ini disebabkan adanya beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di
Jepang yang mengalami kerusakan. San ini memicu adanya ancaman bahaya
kontaminasi radioaktif yang muncul ke permukaan.
Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda
padat, cair atau gas yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif
berasal dari radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi
yang berlebihan.
Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang
berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.
1.
Rambut: rambut akan menghilang
dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan
dari kekuatan radioaktif.
2.
Otak: sel-sel otak tidak akan
rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih.
Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan
dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3.
Kelenjar Gondok: kelenjar
tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium
radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4.
Sistim Peredaran Darah: ketika
seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan
berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah
seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima,
menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki risiko
jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5.
Jantung: bila terkena radiasi
berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada
pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6.
Saluran Pencernaan: radiasi
dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus
dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7.
Saluran Reproduksi: saluran
reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200
Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.
Melihat bahayanya dampak dari radiasi radioaktif ini,
pemerintah Jepang langsung menetapkan kondisi siaga menyusul potensi kebocoran
radioaktif pada lima reaktor nuklir di dua lokasi. Tiga ribu warga yang tinggal
di sekitar reaktor nuklir Fukushima Daiichi dengan radius 10 km langsung
dievakuasi.Sebanyak 14.000 warga yang tinggal di bagian timur laut Jepang masih
di lokasi Daiichi, turut juga diungsikan setelah mendapat peringatan dari Tokyo
Electric Power Co. Jepang mempunyai 54 reaktor dan 10 di antaranya telah
ditutup terkait bencana gempa dan tsunami yang menimpa wilayahnya. Sebanyak 30
persen pasokan listrik di Jepang berasal dari tenaga nuklir.
E. Mengatasi Kebocoran Nuklir
Untuk menghindari banyaknya
korban akibat kebocoran reactor nuklir pada PLTN, dapat menggunakan beberapa
cara yaitu :
·
Penanggulangan awal
1.
Teknologi PLTN harus
menggunakan standar internasional dengan teknologi yang terpercaya dari Negara-
Negara yang sudah berpengalaman dalam bidang ketenaganukliran.
2.
Penempatan PLTN harus berada
jauh dari permukiman padat penduduk untuk menghindari resiko sekecil mungkin
serta harus ditempatkan di wilayah yang stabil.
3.
Melakukan perawatan dan
pengecekan secara kontinyu untuk meminimalisir resiko.
·
Setelah terjadi kebocoran
1.
Harus segera mengevakuasi
masyarakat sekitar keluar dari radius resiko radiasi sampai batas waktu
tertentu.
2.
Bagi semua orang yang telah
berada dalam erea daerah paparan harus segera dilakukan skrening tes adanya
kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat masyarakat yang
terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakukan perawatan dan pemantauan
kesehatannya.
3.
Semua
masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor nukklirsementara belum
diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC untuk
mencegah kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang
mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan ataubahan makanan yang telah
terkontaminasi dengan udara luar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketenaganukliran sangat banyak
manfaatnya karena menggunakan bahan bakar yang murah dan mempunyai reaksi
berkesinambungan dan tidak memiliki residu yang mengganggu lingkungan seperti
lapisan ozon dan mengurangi tingkat global warming. Juga bias dimanfaatkan
untuk tenaga listrik. Tetapi Ketenaganukliran juga memiliki banyak dampak
negatif jika dalam pemanfaatanya tidak maksimal, seperti residu zat
radioaktif sisa reaksi dalam reactor nuklir yang hanya bias terurai selama
24000 tahun.
Ketenaganukliran juga biasa
dimanfaatkan oleh suatu Negara untuk dijadikan senjata pemusnah massal. Jika
terjadi kebocoran reactor pada pembangkit listrik tenaga nuklir, akan berakibat
fatal, seperti yang terjadi di Chirnobyl, ukraina dan Fukushima Jepang.
Dalam mitigasi bencana nuklir,
sebelum terjadi kebocoran nuklir, pembuatan PLTN harus sesuai dengan standar
internasional untuk meminimalisir bencana, jika sudah terjadi kebocoran, evakuasi
adalah hal yang paling penting untuk mengurangi korban.
B. Saran
Pembuatan PLTN memang sangat menguntungkan berbagai
pihak, tetapi juga dapat berakibat fatal jika terjadi sesuatu, oleh karena itu
pengolahan energy nuklir harus memperhatikan dampak dampak negative yang akan
terjadi kelak.
DAFTAR PUSTAKA
http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/03/14/dampak-kebocoran-nuklir-bagi-manusia/
28 maret 2011 pukul 00.13
http://regional.kompas.com/read/2011/03/18/03544387/Manfaat.dan.Dampak.PLTN.Tidak.Sebanding 27 maret 2011 pukul
22.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar