Adsens

Minggu, 01 Januari 2017

Makalah Tentang Protozoa

BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Protista (“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di kemukakan oleh Aris Toteles “Makhluk hidup berasal dari benda mati”. Filum pada Protista terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina, (2) Cylliata/Cyilliophora, (3) Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
           Dalam makalah ini membahas tentang Rhizopoda ( rhizo = akar, phodium= kaki ) atau Sarcodina (sarkodes= berdaging). Rhizopoda Merupakan salah satu filum dari protozoa  yang bergerak dan makannya dengan menggunakan pseudopodia ( kaki semu ). Bersifat amoboid  yaitu bentuk tubuh tidak tetap karena aliran protoplasmanya bersifat pseudopodia ( kaki semu ). Hidup di laut, air tawar, dan di dalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit. Contoh dari Rhizopoda yaitu Amoeba, Ridiolaria, Arcella, diflugia dan Foraminifera
Dengan mempelajari Rhizopoda kita dapat lebih memahami  morfologi, fisiologis dan proses reproduksi dari  Rhizopoda. Dan dapat mengetahui apa-apa saja contoh- contoh rhizopoda yang merugikan dan yang menguntungkan


B.        Rumusan Masalah
a.         Apa pengertian dari protozoa?
b.        Apa saja klasifikasi dari protozoa?
c.         Bagaimana pembagian kelas pada Rhizopoda?
d.        Bagaimana proses perkembangbiakan pada Rhizopoda?

C.        Tujuan
a.         Agar siswa dapat memahami tentang protista
b.        Agar siswa dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dari Protozoa
c.         Agar siswa dapat memahami pembagian kelas-kelas pada Rhizopoda
d.        Agar siswa dapat memahami proses perkembangbiakan pada Rhizopoda

BAB II
PEMBAHASAN

A.                Protista

            Protista adalah mikroorganisme eukariota yang buka hewan, tumbuhan atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau jika membentuk koloni bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiensi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokkan yang mudah baik yang bersel satu maupun bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup hampir di semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vitaldalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa adalah penyakit berbahaya bagi manusia seperti malaria dan tripanosomiasis.

1. Protozoa ( protista yang menyerupai hewan)
        Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan mitokondria. Beberapa protozoa ada yang mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati, tetapi ada juga yang bersifat parasit di dalam tubuh organisme, misalnya dapat menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri. Protozoa hidup secara individual, tetapi ada juga diantara mereka yang hidupnya berkoloni.
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini memilki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu (Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak.

Ciri-Ciri Protozoa:
·         Organisme uniseluler (bersel satu)
·         Eukariotik (memiliki membran nukleus
·         Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
·         Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
·         Hidup bebas, saprofit dan parasit
·         Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
·         Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagella

Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
1.                  Kelas Rhizopoda (sarcodina)
2.                  Kelas Ciliata
3.                  Kelas Flagellata
4.                  Kelas sporozoa

2. Algae (protista yang menyerupai tumbuhan)
       Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk yang di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut :                    a. Alga hijau yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embriophyta). Contoh: Ulva     
b. Alga merah mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
c. Heterokontophyta meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta. Sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler sehingga lebih tepat masuk kedalam kelompok Archaeplastida bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
3. Protista yang menyerupai jamur
       Beragam organisme dan organisasi tingkat prorista awalnya dianggap sama dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir, jamur air dan labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki hubungan dengan fungi dan biasanya diklafisikasikan dengan mereka. Sementara yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya ( yang memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau amoebozoa ( yang tidak memiliki dinding sel)      


B.        Metabolisme, reproduksi dan peranan protista
         Flagelata makan dengan penyaring, yaitu dengan melewatkan air melalui flagelatanya. Protista lain bisa menelan bakteri dan mencernanya secara internal dengan memanjangkan dinding selnya di sekitar makanannya untuk membentuk sebuah vakuola makanan. Makanan ini lalun masuk ke dalam sel melalui endositosis ( biasanya fagositosis, kadang- kadang pinositosis)
         Sebagian protista berkembangbiak secara seksual (konjugasi), sementara lainnya secara aseksual (fisi biner). Plasmodium faciparum memiliki siklus hidup biologi super kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian bereproduksi seksual, sebagian lainnya aseksual. Namun masih belum jelas seberapa seringnya reproduksi seksual menyebabkan pertukaran genetika antar strain yang berbeda dari plasmodium dan sebagian besar protista parasit adalah clonal line yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.
         Beberapa protista adalah patogen terhadap hewan dan tumbuhan. Plasmodium faciparum menyebabkan malaria pada manusia dan phytophthora infestans menyebakan hawar daun pada kentang. Pemahaman lebih mendalam tentang protista akan membuat penyakit ini bisa diobati secara efesien.
          Peneliti dari Agricultural Research Servise memanfaatkan protista sebagai patogen untuk mengendalikan populasi semut api merah (selenopsis invicta) di Argentina. Dengan bantuan protista pengahasil spora seperti Kneallhazia selenopsae populasi semut api merah bisa berkurang 53-100%. Para peneliti berhasil mengijeksikan protista itu ke lalat sebagai perantara untuk membunuh semut api merah, tanpa membahayakan lalat itu.


C.        Kelas Rhizopoda
Kelas Rhizopoda  Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Morfologi Amoeba
o    Ukuran antara 200-300 mikron
o    Bentuknya selalu berubah ubah setiap kali berpindah tempat
o    Sitoplasma dibagi menjadi dua endoplasma dan ektoplasma
o    Mempunyai 1 inti dan berbentuk bulat
o    Terdapat satu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang banyak ditentukan oleh banyaknya makanan yang ada disekitarnya.

Fisiologi
Ø  Pernapasan berlangsung melalui permukaan sel secara difusi.
Ø  Bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia. Proses penjuluran ini terjadi karena adanya pencairan sementara bagian luar endoplasma yang kental.
Ø  Pencernaan makanan padat karena bersifat holozoik melalui pseudopodia dengan cara merangkul, mengitarinya sehingga terbentuk vakuola makanan.
Ø  Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.

      Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil).rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.

Tempat hidup dan habitat. 
     Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi beberapa tempat:
a.         Ektamoeba : hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya Amoeba proteus                    
b.        Entamoeba : hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya Entamoeba histolityca, yang hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli, hidup dalam colon (usus besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasit , tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan buang air besar terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.

Contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:
1.        Ella Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
2.        Diffugia angka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda-benda lain dapat melekat.
3.        Foraminifera miliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di laut. Genus yang paling terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4.        Radiolaria Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera

Perkembangbiakan Rhizopoda
Perkembang biakan rizopada contohnya pada amoba terjadi melalui proses pembelahan sel secara langsung, disebut pembelaha biner atau pembelahan amitosis, yaitu dari satu sel akan memnbelah menjadi dua sel yang sama besar dan mengandung materi genetic yang sama.

5.      Ordo pada Rhizopoda:
·         Ordo lobosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
·         Ordo filosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabang-cabang.
·         Ordo foraminifera
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah halus.
·         Ordo helioza
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
·         Ordo radiolarian
Cirinya : mempunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang tersusun radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).


  















BAB III
KESIMPULAN

A.        Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut:         
1.        Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan ( protozoa), protista mirip tumbuhan ( alga) dan protista mirip jamur(jamur lendir/smale mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam . protista memiliki cara makan yang berbeda-beda dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
a.         Protista autrotof yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya: alga
b.        protista menelan makanan dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: protozoa
c.         protista saprofit dan parasit, mencarna makanan diluar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contohnya: jamur
     
2.        Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis.
3.        Berdasarkan struktur alaat geraknya, filum protozoa dibedakan menjadi empat, yaitu kelas Rhizopoda, kelas Ciliata, kelas Flagellata dan kelas Sporozoa.
4.        Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa.
5.        Perkembangbiakan rizopoda contohnya pada amoba terjadi melalui proses pembelahan sel secara langsung, disebut pembelaha biner atau pembelahan amitosis, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua sel yang sama besar dan mengandung materi genetic yang sama.



B.        Saran
Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Rhizopoda ini dengan mencari lagi buku-buku bacaan lainnya atau dari internet.




























DAFTAR PUSTAKA


Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Sugiarti, S. dkk. 2002Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.
Http//www. Google.com
Http//wikipedia.com



1 komentar: