BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Setiap insan dikaruniai oleh
Tuhan Yang Maha Esa dengan organ tubuh yang canggih, seimbang dan teratur serta
diberi anugrah pikiran, supaya dapat digunakan untuk menimbang mana sesuatu
yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya. Kesehatan adalah proses melalui
mana kita membentuk kembali dasar asumsi dan pandangan dunia tentang
kesejahteraan dan melihat kematian sebagai alami proses kehidupan.
AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada
obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan
manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan
penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Dari segi fisik,
penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru
dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang
mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang
berkepanjangan. Berdasarkan alasan tersebut maka penulis merasa perlu membahas masalah
tersebut dalam makalah ini dan mengangkat judul “HIV/AIDS”.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
Apakah yang dimaksud dengan HIV/AIDS?
2.
Bagaimana penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS ?
3.
Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulis mengangkat masalah HV/AIDS dalam
Makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apa itu HIV/AIDS.
2.
Agar mengerti tentang penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS.
3.
Supaya memahami cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
HIV/AIDS
HIV adalah
singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menurunkan sanpai
merusak system kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun jumlah virus
semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan
penyakit yang masuk. Ketika indivudu sudah tidak lagi memiliki system kekebalan
tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk kedalam tubuh. Selanjutnya
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau berbagai
gejalah penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV.
Kasus AIDS
pertama sekali dilaporkan di Los Angeles oleh Gottleib dan kawan-kawan pada
tanggal 5 juni 1981, walaupun sudah ditemukan dirumah sakit-rumah sakit di
Negara Afrika Sub-Sahara pada akhir tahun 1970-an, sedangkan kasus AIDS pertama
kali di Indonesia ditemukan di Bali pada tahun 1987 (dilaporkan pada jaringan
Epidemiologi Nasional tahun 1993). Setelah ditemukan kasus AIDS pertama kali di
Los Angeles terus dilakukan pengamatan terhadap kasus yang ada dengan melihat
peningkatan kasus infaksi yang tidak azim berupa infeksi oportunistik yang
merusak system kekebalan tubuh, terutama pada para homoseks.
Semula para
dokter tidak mengetahui penybab rusaknya kekebalan tubuh tadi. Sebelumnya
infeksi oportunistik ini hanya dilaporkan terjadi pada orang-orang yang sistem
kekebalan tubuhnya rusak oleh kanker atau oleh obat-obat penekan system
kekebalan tubuh misalnya mereka yang menjalani pencangkokan organ tubuh. Karena
system kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, penyakit ini diberi nama AIDS.
Semantara itu HIV ditemukan oleh Dr.lunMontagnier dkk dari
institute Paseur Parancis dan mereka berhasil menisolasi virus penyebab AIDS.
Kemudian pada bulan juli 1994 Dr. Robert Galoo dari lembaga kanker Nasional
Amerika Serikat menyatakan bahwa dia menemukan virus baru dari seorang pasien
penderita AIDS yang diberi nama HTLV-III dan virus ini terus berkembang dengan
nama HIV. Kemudian ilmuan lainnya, J.Levy juga menemukan virus penyebab AIDS
yang ia namakan AIDS related virus yang disingkat ARV. Akhir Mei 1986 Komisi
Taksonomi Internasional sepakat menyebut nama virus ini AIDS ini dengan HIV.
Istilah HIV/AIDS seriang bersama tetapi berpisah karena orang Yang baru
terpapar HIV belum tentu menderita AIDS, hanya saja lama kelamaan system
kekebalan tubuhnya makin lama semakin lemah sehingga semua penyakit dapat masuk
kedalam tubuh dan orang dalam fase ini artinya sudah masuk dalam kategori
menderita AIDS.
B.
Penyebaran dan
Tanda-tanda Terserang HIV/AIDS
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui
hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman
biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam
renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah
bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS.
Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri,
suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.
Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh
kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV
perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari
Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan
gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat
menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan
menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1.
Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2.
Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3.
Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4.
Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5.
Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor :
1.
Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2.
Dermatitis generalisata yang gatal
3.
Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
4.
Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun
pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1.
Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa
menggunakan kondom
2.
Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
3.
Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
4.
Bayi yang ibunya positif HIV
Para ahli
menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus
HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas,
penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan
tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang
yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan
kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang
berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji
Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang
berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan
gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti
dibawah ini :
1.
Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak,
batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia).
Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2.
Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala
seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur
pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3.
Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting
syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena
gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal
sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan
pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan
lemah kurang bertenaga.
4.
System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang
mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak
kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung
(Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki,
reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5.
System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus
cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam
penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah
mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering
berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6.
Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami
penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV.
Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria
maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya
adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang)
pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan
mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
C.
Pencegahan Dan
Penanggulangan HIV/AIDS
Supaya terhindar
dari HIV/AIDS maka ada hal yang hal yang perlu dilakukan antara lain :
1.
Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan
satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2.
Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
3.
Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
4.
Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
5.
Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus
dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan
pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya :
memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat
tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui
seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang
berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik
media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut
dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan
masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga
berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus
AIDS.
D.
Pengobatan
Penyakit AIDS
Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan
researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak
ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari
Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada
penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan
kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya
mengurangi angka kelahiran dan kematian. Kita semua diharapkan untuk tidak
mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan
dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke
rahmatullah dengan ikhlas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired
Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan
tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
2.
Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal
permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya
mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat
mendapat kontak virus HIV tersebut.
3.
Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun
vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS
yang ada hanyalah pencegahannya saja.
B.
Saran
Adapun saran dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Diharapkan hasil penulisan makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan bacaan.
2.
Diharapkan para pemuda generasi bangsa menghindari berbagai hal yang bisa
menimbulkan penyakit HIV/AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
https://irhezt.wordpress.com/makalah-hivaids/
http://id.wikipedia.org/
https://www.academia.edu/6373911/MAKALAH_IKM_HIV_AIDS
http://linaindri.blogspot.co.id/2015/01/makalah-hivaids.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar