BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Gaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari
biasanya adalah gaya langsung. Artinya, sesuatu yang memberi gaya berhubungan
langsung dengan yang dikenai gaya. Selain gaya langsung, juga ada gaya tak
langsung. Gaya tak langsung merupakan gaya yang bekerja di antara dua benda
tetapi kedua benda tersebut tidak bersentuhan. Contoh gaya tak langsung adalah
gaya gravitasi. Pada bagian ini kita akan mempelajari beberapa jenis gaya,
antara lain, gaya berat, gaya normal, gaya gesekan, dan gaya sentripetal.
Berdasarkan Uraian di atas penulis tertarik
untuk mengambil tema dalam makalah ini yaitu tentang “Gaya”.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah
sebagi berikut :
1. Apa pengertian Gaya?
2. Bagaimana hubungan gaya dengan
kecepatan?
3. Apa saja Jenis-jenis Gaya?
4. Bagaimana mengukur dan rumus-rumus
Fisika yang berkaitan dengan Gaya?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai pemenuhan terhadap tugas
mata pelajaran Fisika
2. Sebagai wahana belajar bagi
penulis dalam pembuatan sebuah makalah
3. Sebagai bahan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai Gaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gaya
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang
akan mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda.
Saat bersepeda, kita memberikan gaya langsung
terhadap sepeda.
B. Hubungan
Gaya dan Kacepatan
Percepatan adalah dampak gaya yang paling
mudah diamati. Percepatan didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan
kecepatan dengan selang waktu terjadinya perubahan itu. Memperbesar gaya pada
suatu benda akan meningkatkan laju percepatannya. Hubungan antara percepatan,
gaya dan massa adalah bahwa gaya merupakan hasil kali massa dengan percepatan.
Benda dengan massa tertentu yang dijatuhkan
dari ketinggian akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Gaya gravitasi tersebut
membuat benda semakin cepat ke permukaan bumi. Benda itu mengalami percepatan
karena pengaruh gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah. Percepatan beda
semakin tinggi jiha pada saat benda dijatuhkan ada gaya dorong ke bawah.
C. Pengukuran
Gaya
Besaran gaya dapat diukur menggunakan alat
ukur gaya yang sederhana disebut neraca pegas. Neraca pegas terdiri atas sebuah
pegas yang digantungi dengan kait penggantung beban. Di atas pegas terdapat
jarum penunjuk gaya. Ketika gaya pada kait beban merentangkan pegas, jarum
penunjuk akan bergerak pada skala neraca. Angka pada skala neraca menunjukkan
besar gaya yang sedang diukur. Semakin kuat pegas, semakin besar gaya yang dapat
diukur oleh neraca pegas.
Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI)
adalah newton dan dilambangkan N.
Satuan yang lainnya adalah dyne
1 Newton = 105 dyne
Gravitasi menimbulkan gaya sebesar 9,8 N pada setiap
kilogram massa
D. Jenis-Jenis
Gaya
1.
Gaya Berat
Pada kehidupan sehari-hari, banyak orang yang
salah mengartikan antara massa dengan berat. Misalnya, orang mengatakan “Doni
memiliki berat 65 kg”. Pernyataan orang tersebut keliru karena sebenarnya yang
dikatakan orang tersebut adalah massa Doni. kita harus dapat membedakan antara
massa dan berat.
Massa merupakan ukuran banyaknya materi yang
dikandung oleh suatu benda. Massa (m) suatu benda besarnya selalu tetap
dimanapun benda tersebut berada, satuannya kg. Berat (w) merupakan gaya
gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat adalah Newton (N).
Hubungan antara massa dan berat dijelaskan dalam hukum II Newton. Misalnya,
sebuah benda yang bermassa m dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda
tersebut akan jatuh ke bumi. Jika gaya hambatan udara diabaikan, maka gaya yang
bekerja pada benda tersebut hanyalah gaya gravitasi (gaya berat benda). Benda
tersebut akan mengalami gerak jatuh bebas dengan percepatan ke bawah sama
dengan percepatan gravitasi. Jadi, gaya berat (w) yang dialami benda besarnya
sama dengan per antara massa (m) benda tersebut dengan percepatan gravitasi (g)
di tempat itu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
w = m × g
Keterangan :
w : gaya berat (N)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi (ms-2)
2.
Gaya Normal
Kita ketahui bahwa benda yang dilepaskan pada
ketinggian tertentu akan jatuh bebas. Bagaimana jika benda tersebut di letakkan
di atas meja, buku misalnya? Mengapa buku tersebut tidak jatuh? Gaya apa yang
menahan buku tidak jatuh?
Gaya yang menahan buku agar tidak jatuh
adalah gaya tekan meja pada buku. Gaya ini ada karena permukaan buku
bersentuhan dengan permukaan meja dan sering disebut gaya normal. Gaya normal
(N) adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan
benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Jadi, pada buku
terdapat dua gaya yang bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari meja
dan gaya berat (w). Kedua gaya tersebut besarnya sama tetapi berlawanan arah,
sehingga membentuk keseimbangan pada buku. Ingat, gaya normal selalu tegak
lurus arahnya dengan bidang sentuh. Jika bidang sentuh antara dua benda adalah
horizontal, maka arah gaya normalnya adalah vertikal. Jika bidang sentuhnya
vertikal, maka arah gaya normalnya adalah horizontal. Jika bidang sentuhya
miring, maka gaya normalnya juga akan miring.
Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan permukaan
bidang
3.
Gaya Gesekan
Jika kita mendorong sebuah almari besar
dengan gaya kecil, maka almari tersebut dapat dipastikan tidak akan bergerak
(bergeser). Jika kita mengelindingkan sebuah bola di lapangan rumput, maka
setelah menempuh jarak tertentu bola tersebut pasti berhenti. Mengapa hal-hal
tersebut dapat terjadi? Apa yang menyebabkan almari sulit di gerakkan dan bola
berhenti setelah menempuh jarak tertentu?
Gaya yang melawan gaya yang kita berikan ke
almari atau gaya yang menghentikan gerak bola adalah gaya gesek. Gaya gesek
adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan.
Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda.
Untuk benda yang bergerak di udara, gaya
geseknya bergantung pada luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara.
Makin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda
tersebut sedangkan untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, gaya
geseknya tidak tergantung luas bidang sentuhnya.
Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis. Gaya gesek statis (fs)
adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut masih diam.
Menurut hukum I Newton, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam gaya
gesek statis selalu sama dengan yang bekerja pada benda tersebut. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
fs : gaya gesekan statis maksimum (N)
μs : koefisien gesekan statis
Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek
yang bekerja pada saat benda dalam keadaan bergerak. Gaya ini termasuk gaya
dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor.
Perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya normal disebut koefisien
gaya gesekan kinetis (ms). Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut.
Keterangan:
fk : gaya gesekan kinetis (N)
μk : koefisien gesekan kinetis
4.
Gaya Sentripetal
Kita
mengetahui bahwa benda yang mengalami gerak melingkar beraturan
mengalami percepatan sentripetal. Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke
pusat lingkaran dan tegak lurus dengan vektor kecepatan. Menurut hukum II
Newton, percepatan ditimbulkan karena adanya gaya. Oleh karena itu, percepatan
sentripetal ada karena adanya gaya yang menimbulkannya, yaitu gaya sentripetal.
Pada hukum II Newton dinyatakan bahwa gaya
merupakan per antara massa benda dan percepatan yang dialami benda tersebut.
Sesuai hukum tersebut, hubungan antara percepatan sentripetal, massa benda, dan
gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
Fs : gaya sentripetal (N)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan linear (m/s)
r : jari-jari lingkaran (m)
ω : kecepatan sudut
Gaya sentripetal pada gerak melingkar
berfungsi untuk merubah arah gerak benda. Gaya sentripetal tidak mengubah
besarnya kelajuan benda. Setiap benda yang mengalami gerak melingkar pasti
memerlukan gaya sentripetal. Misalnya, planet-planet yang mengitari matahari,
elektron yang mengorbit inti atom, dan batu yang diikat dengan tali dan diputar
adalah contoh gaya sentripetal.
5.
Gaya Pegas
Gaya pegas adalah gaya yang dimiliki oleh
pegas yang tergantung atau pegas yang terenggang ataupun termampatkan. Gaya
pegas juga terdapat pada anak panah yang terlepas dari busurnya. Contoh lainnya
: perenang yang meloncat dari papan loncat di kolam renang.
6.
Gaya Listrik
Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulkan
oleh benda-benda yang bermuatan listrik. Contoh gaya listrik adalah alat rumah
tangga yang digerakkan dengan tenaga listrik, seperti solder listrik mengubah
energi listrik menjadi energi panas, radio mengubah energi listrik menjadi
energi bunyi, serta lampu mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
7.
Gaya Otot
Gaya otot adalah tarikan atau dorongan
terhadap suatu benda yang dihasilkan oleh otot. Contohnya gaya otot dalam
kehidupan sehari-hari adalah kuda yang menarik kereta, orang yang mendorong
mobil.
8.
Gaya Mesin
Gaya mesin adalah tarikan atau dorongan yang
dilakukan oleh mesin. Contohnya, sebuah mobil yang sedang bergerak melaju
karena adanya gaya mesin.
9.
Gaya Magnet
Gaya magnet adalah tarikan atau dorongan yang
dilakukan oleh magnet. Contohnya besi diatas meja akan tertarik oleh magnet
saat didekatkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang
akan mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda.
Jenis-jenis Gaya adalah :
1. Gaya Berat
2. Gaya Normal
3. Gaya Gesekan
4. Gaya Sentripetal
5. Gaya Pegas
6. Gaya Listrik
7. Gaya Otot
8. Gaya Mesin
9. Gaya Magnet
Gaya yang ada dalam kehidupan
sehari-hari biasanya adalah gaya langsung. Artinya, sesuatu yang memberi gaya
berhubungan langsung dengan yang dikenai gaya. Selain gaya langsung, juga ada
gaya tak langsung. Gaya tak langsung merupakan gaya yang bekerja di antara dua
benda tetapi kedua benda tersebut tidak bersentuhan.
B. Saran
Untuk menambah manfaat yang lebih
baik lagi, maka penulis menyarankan kepada penulis-penulis lain untuk menambah
sumber supaya mkalah ini lebih sempurna, dan bagi pembaca mari kita kenali gaya
yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://fisikazone.com/pengertian-gaya-dan-jenis-jenis-gaya. Diakses pada tanggal 25 Februari
2016.
http://www.rumus-fisika.com/2013/12/pengertian-gaya-dan-jenis-jenis-gaya.html. Diakses pada tanggal 25 Februari
2016.
Muharam F., 2013. Daya dalm
Fisika. http://faktamuharam.blogspot.co.id/2013/01/gaya-dalam-fisika.html. Diakses pada tanggal 25 Februari
2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar